Kebakaran Hutan Terparah di Korea Selatan: Korban Tewas Meningkat Menjadi 26 Orang

ANDONG, Kebakaran hutan di Korea Selatan saat ini mencapai skala terbesarnya dalam sejarah negeri itu, telah merenggut 35.810 hektar lahan hutan dan melebihi kerugian dari kebakaran besar sebelum-sebelumnya.

Dampak dari peristiwa kebakaran tersebut, terdapat 26 korban tewas, delapan orang cedera parah, serta 22 lainnya dengan luka-luka ringan.

Beberapa korban yang meninggal telah diidentifikasi sebagai penduduk lokal, tiga pegawai pemadam kebakaran, dan seorang pilot helicopter penanggulangan kebakaran.

Negara dengan jumlah penduduk lanjut usia yang besar sering kali mengalami banyak korban jiwa dalam kasus kebakaran, terutama dari kalangan manula dan juga pasien di fasilitas rawat lansia.

Sebanyak 27.000 orang berpindah ke lokasi yang lebih aman sejak minggu lalu ketika lebih dari satu dozén titik api bermunculan di area tenggara Korea Selatan.

Kebakaran tersebut pun menghalangi lalu lintas, merusak infrastruktur perhubungan, dan menciptakan ketidaktenangan besar di kalangan warga yang berupaya melarikan diri.

Bukan hanya itu saja, beberapa tempat bersejarah penting pun ikut terancam karena kebakaran ini, termasuk dua area yang masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO.

Penyebab Kebakaran Hutan

Pada tahun 2024, dicatat bahwa ini merupakan tahun paling panas di Korea Selatan sejak ada catatan, dengan suhu rata-rata mencapai 14,5 derajat Celsius yang berarti naik dua derajat dari purata tiga puluh tahun kebelakang.

Pada saat bersamaan, area yang terdampak oleh api memiliki tingkat presipitasi di bawah rata-rata, membuat lapisan tanah menjadi sangat kering dan mudah tersulut nyalaapi.

Menurut Profesor Yeh Sang-Wook, seorang pakar iklim dari Universitas Hanyan, rendahnya tingkat hujan sudah menyebabkan pengeringan tanah, sehingga membentuk lingkungan yang sangat mendukung terjadinya kebakaran hutan.

"Kita tak dapat menyatakan dengan pasti bahwa hal ini semuanya dikarenakan oleh perubahan iklim, namun perubahan iklim baik secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh pada keadaan saat ini. Itu merupakan kenyatan yang tak terbantahkan," jelas Yeh kepada AFP .

Upaya Pemadaman Api

Pergantian arah angin serta situasi kekeringan menyebabkan usaha memadamkan api terhambat oleh tantangan yang berarti.

Pihak berwenang mengungkapkan bahwa cara pemadaman biasa kurang berhasil untuk mengatasi kebakaran dengan skala sebesar ini.

Pada kejadian tersebut, pihak berwenang mengharapkan curah hujan yang diprediksi akan terjadi pada hari Kamis malam bisa membantu mencegat perambatan siaran api.

Agar dapat melindungi warisan dunia UNESCO, pihak berwajib pun sudah menyemprotkan air serta zat pemadam api di semua wilayah Byungsan Suwon, tempat bekas akademi Konfusianisme tersebut.

"Setiap harinya kami menyemprot tiga ton air untuk mencegah hal ini," ungkap Lee Seung-myung, pemimpin satuan penanggulangan kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran Andong.

"Selain itu, kami menggilas hutan pohon pinus yang berada di area tersebut guna mencegah penyebaran kebakaran," jelasnya.

Pada saat yang sama, petugas pemadam kebakaran serta sukarelawan terus mengendalikan perkembangan api agar tidak menyebabkan kerugian tambahan.

Posting Komentar

0 Komentar