
, Jakarta -Gerakan gempa bumi yang mengejutkan Myanmar Pada hari Jumat, 28 Maret 2025, terjadi kerusakan signifikan di sejumlah lokasi bersejarah dan agamawi di seluruh negara. Banyak pagoda, vihara Buddha, serta monumen abad-old mengalami kerusakan. Video dari para saksi mata yang sudah dicek faktabilitasnya mendukung hal ini. New York Times Sebagian dari website itu sudah hancur lebur.
Menurut New York Times Pada hari Sabtu pagi, pemerintah Myanmar menyatakan bahwa lebih dari 3.000 struktur kerusakan, dengan sekitar 150 di antaranya merupakan masjid dan pagoda. Situs warisan budaya yang menderita dampak akibat guncangan tersebut meliputi Kuil Brik Me Nu Monastik di bagian baratdaya Mandalay, pusat kekuasaan lama Kerajaan Burma. Struktur berumur dua abad ini mayoritas hancur lebur. Rangkaian balkon unik ciri khas gedung tersebut jebol berserakan di area tembok dalamnya yang luas.
Monastir Me Nu Brick, yang juga dikenal sebagai Biara Maha Aung Mye Bon Zan, didirikan oleh Nanmadaw Me Nu, Permaisuri dari Raja Bagyidaw, pada tahun 1818. Struktur ini ditujukan untuk kepala biara kerajaan Nyaunggan Sayardaw U Po dan selanjutnya dikurbankan kepada Nyaungkan Sayardaw U Bok kedua. Monasteri itu mengalami kerusakan karena guncangan gempa bumi di tahun 1838 namun direnovasi kembali pada tahun 1873 atas perintah Ratu Sin Phyu Ma Shin.
Pagodanya runtuh yang berasal dari abad ke-11.
Salah satu bangunan bersejarah yang rusak parah akibat gempa bumi dengan kekuatan 7,7 Skala Richter adalah Pagoda Shwe Sar Yan di Negara Bagian Mon. Klip video memperlihatkan ujung dari menara emas bertabur ukiran runtuh, disertai dengan sorakan warga.
Pagoda Shwe Sar Yan merupakan tempat suci Buddha yang dipuja di negeri itu. Sesuai dengan informasi dari Mindtrip, pagoda Diyakini bahwa struktur ini didirikan pada awal Abad Kesebelas saat Raja Anawrahta memimpin. Candi ini populer dikarenakan desain arsitektur yang luar biasa serta benda-benda sakral yang tersimpan di dalamnya. Area candi melibatkan sejumlah stup atau bangunan kecil lainnya, setiap satu dipenuhi dengan hiasan ukiran dan dekorasi kompleks. Para wisatawan kerap kali berkunjung guna menyampaikan hormat, turut ambil bagian dalam ritual agama, serta merasakan ketenangan dari lokasi itu sendiri. Situ candi menjadi tempat yang padat penduduk kala perayaan hari-hari besar Buddha.
Di Pindaya, wilayah Shan, struktur Budha populer bernama stupanya jatuh dari biara utamanya. Bangunan-bangunan disekitarnya juga tampak retak pada dasarnya. Video tersebut menunjukkan reruntuhan tiang emas dan batu bata merah tersebar luas di area tersebut. Seorang saksikan dalam rekaman itu nampak sedih melihat bagian atas stup tertinggi di kompleks biara itu ambruk karena guncangan gempa susulan.
“Pindaya merasakan beberapa gempa bumi "Sebelumnya namun tak setenarnya seperti hari ini," ungkap Tun Tun Aye, si pemilik laman Facebook bagi vihara tersebut. Dia menyampaikan bahwa struktur-strukturnya diperkirakan telah berumur lebih dari seratus tahun, serta dia bingung tentang cara merestorasi tempat suci tersebut.
Tidak hanya pagoda dan tempat suci Buddha lainnya, masjid-masjid pun menderita kerusakan parah. Gambar-gambar yang disebarkan oleh Jaringan Hak Asasi Manusia Myanmar menunjukkan menara dan kubah-kubah masjid roboh di sejumlah wilayah negeri tersebut. Situs berita online Mizzima, merujuk kepada pejabat serta warga lokal, menyatakan bahwa 490 jiwa meninggal akibat ambruknya masjid pada hari Jumat.
Gempa dengan kekuatan 7,7 skala richter yang terjadi di daerah Sagaing dekat Kota Mandalay, Myanmar, tak sekadar menghancurkan struktur di negeri itu saja, melainkan juga mempengaruhi Thailand sebagai negara jiran. Lokasi Myanmar yang berada di batas antara dua plat tektonik menjadikannya salah satu dari beberapa tempat paling guncangan gempa di planet ini.
NY TIMES | MIZZIMA | BBC
0 Komentar