Tren Terkini Menuju Puncak Musim Mudik 2025

Kepala Kepolisian Negara Jenderal Listyo Sigit Prabowo meramalkan bahwa titik tertinggi dari arus balik lebaran tahun 2025 akan tercapai pada hari Jumat tanggal 28 Maret mendatang. Beberapa perencanaan pengaturan lalu lintas telah dipersiapkan guna mencegah kemacetan yang berlebihan.

"Puncak arus mudik diprediksikan akan terjadi pada H-3 yaitu tanggal 28 Maret," ujar Sigit saat berada di Rest Area KM 57 Tol Jakarta-Cikampek, Rabu (26/3).

Sigit menyebutkan bahwa berbagai skema manajemen lalu lintas sudah dipersiapkan, termasuk sistem satu arah, kontra aliran, serta aturan plat nomor ganjil-genap. Implementasi dari teknik-teknik tersebut akan ditentukan oleh situasi traffic di lapangan.

Hari ini kita akan mengawali penanganan kontra aliran lalu lintas atau biasa disebut contra flow yang diterapkan dari kilometer 47 hingga 70, serta jika perlu nantinya kita siapkan sistem satu arah," jelas Sigit.

"Tentu saja ada batasan tertentu, yaitu jika jumlah kendaraan yang melewati kurang dari tujuh ribu per jam, kami mengimplementasikan kontra aliran. Namun, hanya setelah mencapai lebih dari delapan ribu per jam, kami akan menerapkan sistem satu arah," jelasnya.

Implementasi dari kontra aliran dan jalur satu arah ini lebih dini satu hari daripada jadwal yang telah ditentukan.

Kepala Kepolisian Nasional Mengungkapkan Bahwa Pelabuhan Merak Sepi Dari Pengunjuk Raya Pada Siang Hari Namun Ramai Di Malam HARI

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan bahwa keramaian pemudik di Pelabuhan Merak biasanya terjadi pada malam hari. Sebaliknya, tempat ini menjadi lebih sepi di waktu siang.

"Perbandingan antara siang dan malam hari menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Malam hari cukup sibuk, berlangsung dari sore hingga mendekati pagi setelah waktu sahur. Sebaliknya, siang harinya tampak sepi," ujar Sigit di Pelabuhan Merak, Rabu (26/3).

Oleh karena itu, Sigit menyarankan warga untuk merencanakan jadwal perjalanan mereka. Dengan begitu, akan dihindari keramaian lalu lintas dalam waktu bersamaan.

Sampai dengan lima hari sebelum Hari Raya Idul Fitri, catatan menunjukkan bahwa masih ada sekitar 170 ribu kendaraan yang belum melaksanakan penyeberangan. Karena itu, disebutkan adanya potensi kemacetan.

"Tentu saja kami berharap bahwa siang hari, waktu tersebut dapat dimaksimalkan dengan baik. Sebab terdapat sekitar 170 ribu kendaraan serta masyarakat lainnya yang masih perlu menyeberangkan diri," jelasnya.

Dewan Perwakilan Rakyat Meminta Penambahan Kapal bagi Para Mudik

Anggota Komisi V DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, mengharapkan agar pihak berwenang meningkatkan jumlah perahu di layar guna mencegah overcapacity selama masa migraasi pulang kampung dan kembali dari liburan Lebaran tahun 2025.

"Pemerintah lewat Kemenhub harus bekerja sama dengan pemilik kapal agar dapat meningkatkan jumlah armada demi mengurangi kemacetan dan mencegah terjadinya overcapacity," jelas Irine dalam pernyataan tertulis, Rabu (26/3).

Menurut data dari Kementerian Perhubungan yang disampaikan oleh Irine, diperkirakan jumlah pemudik yang memakai moda transportasi kereta api dan kapal ferry akan naik sekitar 50%.

Oleh karena itu, dia memperingatkan pemerintah supaya menjamin tak ada overkapasitas pada kapal sehingga mengurangi risiko bahaya bagi keselamatan para pemudik.

"Harap pastikan tidak melebihi batas maksimum penumpang atau beban barang yang bisa mengancam keselamatan, terutama karena setiap tahun banyak pengendara motor mudik bersama anak-anak mereka," jelasnya.

DPR pun mendorong pemerintah agar menegaskan bahwa keselamatan pergerakan orang pulang kampung dan kembali bekerja melalui jalur laut harus dijaga, terutama dari aktivitas penipuan yang semakin meningkat.

“Pemerintah juga harus mengawasi harga tiket agar tetap sesuai ketentuan dan mencegah praktik calo atau penipuan tiket palsu,” tuturnya.

Dedi Mulyadi Terapkan Teknologi Manipulasi Iklim Selama Musim Mudik: Hindari Kecelakaan dan Kemacetan

Pemprov Jawa Barat menyelenggarakan program manipulasi iklim guna menghindari curah hujan berlebih saat arus balik lebaran tahun 2025. Tujuannya adalah agar mobilitas para pemudik menjadi lebih lancar tanpa gangguan kondisi cuaca yang tidak mendukung.

"Saya awalnya berencana untuk melakukan modifikasi cuaca hanya satu kali pada tanggal 28 (Maret), namun karena alasan antisipasi, saya telah mengajukan tiga kali. Oleh sebab itu, dari besok hingga malam takbiran nanti, kami akan melaksanakannya," ungkap Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, saat berada di Rest Area KM 57 Toll Japek, Rabu (26/3).

Dedi menyebutkan bahwa hujan yang sedang terjadi akan berdampak pada perjalanan para pemudik. Tak hanya menjadikan jalan lebih selip, hujan juga akan menurunkan kecepatan kendaraan milik pemudik.

"Meskipun kita bisa merencanakan arus lalu lintas dengan cermat, tetap saja akan ada gangguan dan kemacetan jika hujannya lebat," katanya.

"Sementara itu, sayangnya bagi para petugas jika mereka berada di bawah hujan dan harus bertahan sepanjang malam demi mengatur lalu lintas, hal ini menjadi masalah besar. Oleh karena itu, pemanfaatan cuaca oleh BMKG merupakan bagian dari usaha memperlancar arus mudik," jelasnya.

Posting Komentar

0 Komentar