Anggota DPR: Kemacetan Pelabuhan Tanjung Priok Dapat Menghambat Ekonomi Nasional

, Jakarta - Ahli komisi III DPR Ahmad Sahroni mengomentari adanya kemacetan parah yang berlangsung di wilayah tersebut. Pelabuhan Tanjung Priok , Jakarta Utara bisa menghambat pertumbuhan ekonomi. Kemacetan yang parah tersebut disebabkan oleh jumlah besar kendaraan truk pengangkut barang-container.

"Situasi serupa bisa menghentikan pertumbuhan ekonomi," ujar Sahroni dalam pernyataan tulis yang dirilis pada hari Senin, 21 April 2025.

Menurutnya, ada banyak pihak yang merugi dalam kasus tersebut. Politisi dari Partai Nasdem itu menyerukan agar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengambil tindakan. BUMN ) sebagai pemegang kendali pelabuhan untuk melakukan evaluasi dan koordinasi mengenai insiden tersebut.

"Kita semua pastinya akan merugi. Oleh karena itu, saya mengharapkan kepada perusahaan-perusahaan yang mempunyai alat berat untuk bekerja sama dengan instansi yang relevan guna mencegah terulangnya keadaan macet seperti ini," katanya.

Anggota DPR dari Daerah Pemilihan DKI Jakarta III yang mencakup area Jakbar, Jaktim, serta kepulauan Seribu tersebut merasa kecewa dengan kondisi kemacetan parah yang berlangsung selama beberapa hari. Walaupun pihak kepolisian telah ikut campur untuk menangani situasi ini, katanya lagi, kerumunan kendaraan masih saja susah dipecahkan.

"Saya melihat Kepolisian Metropolitan Jakut telah berusaha sepenuh hati dalam menyelesaikan masalah kemacetan, namun faktanya sangat terhalangi oleh peralatan berat yang bermasalah sebelumnya, sehingga cukup sulit bagi mereka untuk membubarkan kerumunan," jelas Sahroni.

Pada hari Kamis, tanggal 17 April 2025 sebelumnya, sebuah video menunjukkan kemacetan parah di daerah Pelabuhan Tanjung Priok menjadi viral di platform media sosial. Akun Instagram resmi @pelindo_tanjungpriok pun ikut menyebarkan gambar-gambar dari kepadatan lalu lintas tersebut. Dalam video itu dapat dilihat antrian mobil melingkar dan petugas memberikan makanan serta minum bagi para pengemudi.

"Mulai dari pagi tadi, ratusan kendaraan truck mengisi daerah sekitar terminal NPCTI 1," seperti disampaikan oleh pihak Manajemen Pelindo Regional 2 Tanjung Priok melalui video yang diposting pada hari tersebut.

PT Pelindo (Persero) atau Pelindo Juga pernah menyampaikan permohonan maaf akibat kemacetan parah yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Menurut Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Adi Sugiri, penyebab kemacetan tersebut adalah kenaikan volume barang kontainer.

Dia mengatakan bahwa lonjakan dalam aliran barang ini berlangsung seiring dengan usai-nya periode arus mudik Lebaran serta setelah adanya pembatasan gerak barang. Selain itu, hal tersebut juga disebabkan oleh upaya untuk mencapai tujuan sebelum dimulainya liburan panjang yang akan datang pada akhir pekan mulai hari Jumat sampai Minggu. Dia meyakinkan bahwa tak ada gangguan karena kesalahan sistem yang bisa menyebabkan kemacetan.

Pemberian permintaan maaf ini disampaikan kepada semua warga serta kemitraan kami. stakeholder Kemacetan berlangsung sepanjang hari ini disebabkan oleh peningkatan kegiatan pengangkutan barang di Pelabuhan Tanjung Priok," jelas Adi melalui pernyataan tertulis pada Kamis.

Dia menyebutkan bahwa salah satu titik macet terjadi di Terminal NPCT 1. Menurut data milik Pelindo, ada kenaikan sekitar 100% pada jumlah truk yang memasuki terminal tersebut. Biasanya, tidak melebihi 2.500 kendaraan, tetapi hari ini angka itu melampaui batas menjadi lebih dari 4 ribu unit.

"Pada umumnya, volume yang datang kurang dari 2.500 truk, tetapi hari ini melebihi 4.000 truk yang berarah ke NPCT 1," jelas Adi.

Adi menjelaskan bahwa dirinya beserta pihak berwenang di sekitar area pelabuhan sudah menindakan langkah-langkah untuk mengatasi kemacetan tersebut. Sebagai contoh, mereka mencoba mempergunakan seluruh ruang yang tersedia secara optimal. buffer dan area yang dapat difungsikan sebagai tempat parkir, sementara itu aliran kendaraan truck akan dialihkan kedalam gate pos 9.

Posting Komentar

0 Komentar