Bayangkan Anda tengah terlelap dengan pulas setelah seharian penuh aktivitas. Tiba-tiba saja, dalam alam mimpi, Anda menemukan diri sendiri berada di suatu tempat yang sudah sangat dikenal—bisa jadi adalah sebuah taman, kedai tua favorit, atau bahkan jalan-jalan kota yang menjadi kenangan bersama.
Di situ, terdapat orang yang dahulu menghabiskan waktu bersama Anda. Mantan kekasihnya.
Senyumannya tetap sama, cara berbicaranya masih hangat, dan anehnya lagi, semua hal di mimpiku ini terasa sangat realistis.
Kamu terkikik, mengobrol, dan bisa jadi saling memandang dalam diam seolah tidak ada halangan di antara kalian.
Namun setelah kamu bangun, emosi tersebut menjadi bercampur-aduk. Terdapat sensasi kehangatan namun juga ada rasa aneh.
Kamu pun memulai untuk berpikir, mengapa orang itu yang tampil? Bukanlah segalanya telah usai?
Di bidang psikologi, mimpi tidak hanya gambaran sewenang-wenang yang datang ke pikiran ketika kita tertidur.
Itu mencerminkan isi hati dan kesadaran mereka yang tersembunyi. Saat seseorang bermimpi bertemu dengan mantannya, tidak selalu menandakan bahwa dia belum bisa melupakan masa lalunya atau menginginkan hubungan kembali.
Impian tersebut dapat timbul akibat adanya emosi yang masih belum terselesaikan.
Bisa jadi saat ini Anda tengah menghadapi momen kehidupan yang membawa kembali kenangan dari waktu lalu—not orang tersebut, tetapi emosi yang dulu pernah hadir.
Perasaan tenang, terpilih, atau mungkin sensasi kesepian yang masih baru bagimu.
Terkadang, pikiran membawa kita kembali ke masa lalu guna merawat atau menyelesaikan lukanya yang masih belum sepenuhnya sembuh. Dalam impian, segalanya tampak begitu tenang dan aman.
Anda dapat bertemu dengan mantan Anda tanpa rasa malu, berkomunikasi tanpa khawatir mengucapkan sesuatu yang salah.
Mungkin itulah yang Anda perlukan—not untuk returning lagi, tetapi untuk menemui kedamaian.
Namun, mimpi tidak semata-mata masalah psikologi. Di keyakinan dan budaya tradisional, khususnya dalam Primbon Jawa, pertemuan dengan mantan dalam mimpi memiliki arti yang lebih bersifat simbolis.
Hal ini dapat menandakan adanya kemungkinan bertemu kembali dengan orang dari waktu lampau, baik itu sahabat dulu, anggota keluarga, ataupun individu lainnya yang sempat singgah di kehidupan Anda namun memberikan kesan mendalam.
Dapat pula diartikan sebagai tanda adanya halangan yang masih tersisih, tidak semata-mata tentang perasaan, tetapi bisa jadi berkaitan dengan permohonan maaf yang belum Anda berikan—kepadanya, atau bahkan kepada diri Anda sendiri.
Apabila dalam tidurmu kamu bermimpi bahwa eks pasanganmu sedang senang hati, hal tersebut kemungkinan menandakan berita positif yang segera tiba.
Namun, apabila dalam impian tersebut terdapat air mata, kemarahan, atau beban emosi, mungkin saja kesadaran bawah sadarmu tengah mencoba memberitahu Anda tentang hal-hal yang belum terselesaikan dari masa lampau.
Pada akhirnya, semuanya terkait dengan cara kamu merespons mimpi tersebut. Bukannya tentang siapa yang muncul di dalam mimpi, tetapi lebih kepada perasaanmu sesudahnya.
Apakah kau merasa damai, cemas, atau bahkan lebih percaya diri bahwa kau sudah berada pada jalur yang tepat?
Bermimpi tentang pertemuan dengan mantan bukan berarti mengajaknya kembali, tetapi lebih kepada kesempatan untuk memahami diri sendiri.
Bukannya orang itu yang kau rindukan, tetapi bagian dari dirimu yang dulu pernah mencinta dengan lepas landas.
Lalu dari mimpi tersebut, kamu diberikan pengingat bahwa walaupun masa lalu berarti, namun masa depan masih menanti untuk dilalui dengan penuh kesungguhan.(* )
0 Komentar