AS Lagi Tangkap Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

VERMONT, – Mahasiswa dari Universitas Columbia yang berasal dari Palestina, Mohsen Mahdawi, telah diamankan oleh pihak imigrasi Amerika Serikat pada hari Senin tanggal 14 April 2025 ketika dia tengah menghadapi sesi wawancara dalam rangka permohonan kewarganegaraan AS.

Pengepungan ini terjadi seiring dengan peningkatan tindakan represif dari pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap mahasiswa imigran yang berpartisipasi dalam demonstrasi mendukung Palestina di universitas-universitas Amerika Serikat.

Mahdawi, yang sudah resmi tinggal permanen di Amerika Serikat sejak tahun 2015, direncanakan akan menyelesaikan programnya di Universitas Columbia pekan ini dan bercita-cita untuk meneruskan ke tahap studi lanjutan di institusi tersebut saat semester gugur tiba.

Dalam berkas hukum yang diserahkan oleh timnya, dikatakan bahwa dirinya adalah salah seorang pencetus grup pelajar Palestin di universitas Columbia bersama dengan Mahmoud Khalil, individu yang telah lebih dahulu diamankan pada bulan Maret dan saat ini sedang menjalani rangkaian tindakan penurusan ke negara asalnya.

Senator Bernie Sanders dari Vermont bersama dengan para wakil rakyat lainnya merespons tindakan penahanan tersebut dengan menyampaikan pernyataan yang sangat tegas.

"Mohsen Mahdawi asal White River Junction, Vermont, tiba di kantor imigrasinya untuk menyelesaikan langkah terakhir dalam proses naturalisasinya. Tapi, dia malah dipaksa pakai rantainya dan ditahan oleh pihak berwenang yang mengenakan pakaian tidak resmi dan bertopeng," demikian tertulis dalam pernyataan tersebut.

Satu video yang tersebar di platform-media sosial, seperti dilaporkan AFP , Selasa (15/4/2025), diperkirakan direkam oleh seorang teman Mahdawi, menunjukkan adanya individu berpakaian militer dan bertopeng yang membawa orang tersebut ke dalam sebuah kendaraan SUV berwarna hitam.

Hakim Distrik William Sessions sudah memberikan perintah penahanan sementara agar otoritas imigrasi tidak bisa mendeprotasi Mahdawi ataupun memindahkan mereka keluar dari negara bagian Vermont hingga terdapat keputusan resmi selanjutnya dari pengadilan.

Kasus Mahdawi ini menambah daftar panjang mahasiswa imigran yang ditahan terkait aktivitas mereka, termasuk mahasiswa Universitas Tufts asal Turkiye, Rumeysa Ozturk, dan mahasiswa Columbia lainnya, Yunseo Chung, yang merupakan penduduk tetap AS asal Korea Selatan.

Kelompok Palestinian Youth Movement mengecam penangkapan Mahdawi, menyebutnya sebagai bagian dari kampanye pemerintah Trump untuk membungkam suara mahasiswa yang menentang genosida Israel di Gaza.

Mereka menuntut pembebasan tanpa syarat terhadap Mahdawi.

"Penangkapan ini merupakan peningkatan strategi oleh ICE dan DHS untuk menangkap dan menahan mahasiswa serta warga negara asing yang aktif mensupport pendukungan terhadap Palestina," demikian keterangan mereka di Instagram.

Kasus ini memicu keprihatinan luas dari berbagai kalangan, termasuk pendukung kebebasan berpendapat dan bahkan sebagian dari kelompok konservatif.

Mereka khawatir langkah tersebut akan membungkam kebebasan berekspresi di kampus-kampus AS.

Posting Komentar

0 Komentar