
JAKARTA, Tyo Pakusadewo mengatakan bahwa almarhum sahabatnya, Ray Sahetapy, dulunya telah membantu dirinya dalam hal pendanaan saat akan menikah.
Saat itu, Tyo mengajukan kepada Ray naskah film yang ia tulis.
"Tyo berkata, 'Dari sini tidak akan lama, sepertinya kita perlu menikah. Maksimal dalam satu bulan lagi. Namun saya tidak memiliki uang. Tetapi saya mempunyai sebuah ide, kamu ingin membelinya?'," katanya saat berada di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, pada hari Rabu (2/4/2025).
Ray pernah mendirikan rumah produksi bernama Putra Film.
"Sudah kesini guanya beli", langsung dibelikan olehnya. Dengan harga sebesar Rp 20 juta, uang tersebut digunakan untuk persiapan pernikahan dan mahar," ungkap Tyo.
Kemudian ceritanya dirancang menjadi naskah oleh Jujur Prananto dan menjadi film perdana yang diproduksi oleh PutraFilm.
Tyo merasa tak dapat melupakan Ray.
"Sangat penting bagi saya. Terdapat saat-saat di mana saya membutuhkan bantuan," katanya mengenai si sahabat setia tersebut.
Berita ini menyebutkan bahwa Ray Sahetapy telah wafat di Rumah Sakit Polri Dr. Cipto Mangunkusumo (RSPAD Gatot Subroto) pada tanggal 1 April 2025, setelah satu bulan berada dalam perawatan medis.
Ray mengalami komplikasi diabetes, cairan di paru-paru, dan stroke.
Ia berencana untuk dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, tanggal 4 April.
0 Komentar