Mengenal Stres pada Generasi Muda: Pengaruhnya terhadap GERD dan Solusinya

● GERD adalah salah satu keadaan yang sering dihadapi oleh remaja

● Penelitian menunjukkan bahwa GERD dapat disebabkan oleh stres yang berlangsung lama

● Mengurangi tanda-tanda asam lambung yang dipicu oleh stres harus dijalankan dengan cara pendekatan lintas disiplin

Pernahkah Anda merasa dada terbakar dan mulut beraira asam saat sedang tertekan oleh beban kerja atau studi di universitas?

Apabila benar, bisa jadi Anda sedang mengalaminya. gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah situasi di mana cairan berisikan asam dari perut naik kembali ke esofagus. Kondisi ini termasuk dalam kelompok masalah yang sering terjadi pada banyak orang. anak muda .

Di Amerika Serikat , misalnya, hampir 4,3 juta Remaja yang menderita Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Di luar dampak dari pola hidup, polanya makanan yang tak sehat , berbagai penelitian menunjukkan bahwa Stres bisa memperbesar kemungkinan orang tersebut menderita GERD. .

Bagaimana stres memicu GERD?

Stres dapat menyebabkan GERD karena kedua hal ini saling berhubungan. hubungan dua arah . Kondisi stres dapat memperbesar risiko munculnya GERD .

Sebaliknya, GERD dapat memperparah stres dan masalah kesehatan jiwa yang dihadapi individu (misalnya cemas dan depresi).

Stres berkepanjangan dapat menimbulkan dan mengaggravasi gejala GERD dengan berbagai metode, termasuk:

1. Gangguan stres pada operasi katup sfingter dapat terjadi

Di bawah kerongkongan Anda, terdapat otot melingkar yang disebut katup sfingter. Fungsinya mirip dengan gerbang satu arah yang membuka ketika makanan dan minuman akan memasuki lambung untuk proses pencernaan.

Setelah itu, sfingter akan menutup dengan sendirinya untuk mencegah konten dari lambung naik kembali ke kerongkongan. Akan tetapi, saat Anda sedang stres, tubuh memproduksi hormon stres bernama kortisol yang bisa jadi perlahan-lahan melemahkan otot pada katup sfingter sehingga "gerbang" tersebut tak lagi dapat bertutup rapat seperti seharusnya.

Konten cairan berbasis asam dalam perut juga dapat meningkat ke arah kerongkongan dengan interval tertentu, sehingga mengakibatkan inflamasi. Hal ini kemudian mencetuskan tanda-tanda umum dari penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), termasuk rasa panas di dada, sulit bernapas, rasa masam di mulut, serta hambatan saat menelan.

2. Stres meningkatkan produksi asam lambung

Ketika Anda mengalami stres, produksi asam lambung yang merambat ke kerongkongan juga bertambah. Keadaan ini dapat memperburuk kondisi GERD.

3. Stres mempengaruhi otot pada saluran pencernaan

Stres bisa pula mempengaruhi sinyal saraf pada saluran pencernaan yang kemudian mengacaukan gerakan otot di dalam usus serta menunda proses kosongnya perut.

Keadaan tersebut menyebabkan perut terasa bengkak, pusing, serta memperparah tanda-tandanya pada penyakit Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).

4. Gangguan stres mempengaruhi kebiasaan makan.

Jadwal makannya pun dapat ikut bermasalah saat sedang stres. Ketika otakmu dipenuhi dengan beban, Anda cenderung menjadi mengonsumsi makanan tinggi gula, tinggi lemak, dan tinggi kalori —misalnya camilan goreng, permen coklat, junk food, serta minuman berkarbonasi.

Sebaliknya, stres akibat patah hati (seperti putus cinta atau di-PHK) secara tidak langsung juga bisa bikin nafsu makan berkurang dan mendorong kebiasaan susah makan —mengakibatkan kenaikan produksi asam lambung.

Maka, jenis pola makan seperti itu dapat menyebabkan serta memperburuk tanda-tanda dari penyakit GERD.

Upah tidak kunjuk bertambah. Kenaikan jabatan memaksa berganti tempat kerja. Penilaian skripsi masih menunggu pengesahan. Meski menjalani diet keras, bobot tubuh tetap saja sama. Budaya kerja buruk dengan atasan yang sombong. Upah bulan ini harus digunakan untuk merawat orangtua serta menyekolahkan anak. Ingin gaya hidup ramah lingkungan namun biayanya tinggi. Pemberitahuannya dari pekerjaan terus mengganggu sampai larut malam. Generasi zilensial tumbuh dalam era disruksi teknologi, kompetisi sengit, dan dampak negatif pada alam sekitar.

Baca 'Lika Liku Zilenial' yang secara mendalam menyelesaikan masalah-masalahmu berdasarkan penelitian dan nasihat ahli.

Berikut adalah beberapa cara untuk menangani asam lambung yang disebabkan oleh stres: 1. Lakukan relaksasi dan meditasi secara rutin. 2. Latih teknik pernapasan dalam. 3. Cari bantuan profesional jika diperlukan. 4. Luangkan waktu setiap hari untuk kegiatan menyenangkan atau hobi Anda. 5. Jaga pola tidur agar teratur. Semua ini dapat membantu meredakan gejala asma lambung karena stres.

Jika Anda menderita penyakit GERD karena stres yang terus-menerus, cobalah untuk melakukan sejumlah aktivitas di bawah ini secara berbarengan:

  • Kurangi stres dan jaga kesehatan mental lewat meditasi dan yoga selama 10-45 menit/hari. Pastikan pula kamu memiliki support system yang baik, serta menghindari self diagnose Dengan menjalani terapi psikologi bersama seorang ahli psikologi atau psikiater.
  • Mengonsumsi makanan yang bernutrisi dengan baik dan seimbang sambil menghindari hidangan berkadar gula tinggi, lemak berlebihan, serta kurang akan vitamin penting. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan bobot tubuh ideal dan kebugaran umum, meredam tekanan pada sel-sel dalam tubuh, serta mendukung pertumbuhan sel-sel baru yang lebih segar dan tahan lama.
  • Pertahankan bobot tubuh yang seimbang serta tingkatkan stamina Anda melalui aktivitas fisik teratur. Pilihan seperti jalan kaki, renang, bersepeda, senam beban, hingga ikut dalam gerakan tim dapat dilakukan secara konsisten. Usahkan untuk menjadwalkannya selama setidaknya 30 menit tiap harinya atau total 150 menit seminggu.
  • Konsultasikanlah ke dokter guna mendapat pengobatan GERD yang bertujuan mengurangi sekresi asam pada lambung, meningkatkan perlindungan dinding usus, dan membantu kelancaran gerak saluran pencernaan.
View Poll

GERD sebaiknya tidak disepelekan, karena keadaan tersebut perlahan-lahan bisa mengakibatkannya menjadi suatu masalah yang serius. menimbulkan komplikasi , misalnya radang tenggorokan (esofagitis), kerusakan pada gigi, sampai kanker esophagus.

Sebaliknya, Anda harus menanganinya dengan cepat karena situasi tersebut bisa berakibat buruk jika dibiarkan untuk waktu yang lama. menurunkan kualitas hidupmu dan berisiko memicu masalah kesehatan lainnya seperti hipertensi dan gangguan pada jantung.

Dengan menerapkan berbagai metode tersebut, semoga Anda dapat menangani GERD serta stres untuk menjauhi risikonya. Ini secara bertahap akan memperbaiki taraf kehidupan dan efisiensi kerja Anda.

Artikel ini awalnya dipublikasikan di The Conversation , website berita nonprofit yang mendistribusikan wawasan ilmiah dan riset oleh para peneliti.

  • 3 sebab yang membuat Anda malah stress saat berusaha untuk tenang, begini caranya menanganinya
  • Penelitian: Stres Dapat Membuat Kita Lebih Berpusat pada Diri Sendiri

Annisa Zahra Mufida tidak terlibat dalam pekerjaan formal, tidak berperan sebagai konsultan, tidak memegang saham, ataupun menerima dana dari pihak manapun yang bisa mendapat keuntungan dari tulisan ini. Dia juga menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki afiliasi tambahan selain yang sudah disebutkan sebelumnya.

Posting Komentar

0 Komentar