Top 3 Kontroversial: Tato Menhan AS Hingga Myanmar yang Bikin Heboh

, Jakarta - Top 3 dunia Kemarin permusuhan dimulai karena tatoo berkonten non-Islam milik Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth, yang sekali lagi jadi perbincangan. Desain tatto-nya mengejutkan kalangan Muslim.

Berita teratas di tingkat global berikutnya adalah Amerika Serikat yang meningkatkan jumlah kapal induk gunanya untuk serangan melawan kelompok Houthi di Yaman sampai Myanmar memperingati para korban bencana gempa dengan penghentian sejenak kegiatan. Ini dilanjutkan sebagai berikut:

1. Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth dan Kontroversi Tatonya yang Berisi 'Kafir'

BARU SAJA menciptakan kegemparan akibat pembicaraan Signal yang bocor terkait serangan Amerika Serikat kepada kelompok Houthi di Yemen, namanya Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth kembali menjadi bahan pembicaraan.

Dia dikritik akibat sebuah tato yang mengejutkan komunitas Muslim. Diperkirakan tato tersebut baru dipasang pada November 2024 dan bertuliskan 'kafir' dalam bahasa Arab. kafir dalam terjemahan berarti tidakpercaya kepada Tuhan.

The New Arab melaporkan bahwa foto-foto yang tersebar online mengindikasikan Hegseth memiliki tato tertentu. Tato ini ditempatkan pada area dalam bisep lengannya sebelah kanan, menyebabkan reaksi kemarahan di media sosial dan mendorong timbulnya pertanyaan tentang motif dibalik tinta permanen tersebut.

Banyak umat Muslim yang merasa tersinggung dengan tato itu, sementara para penentang berpendapat bahwa hal ini mencerminkan sikap benci secara terbuka kepada agama mereka. Dengan posisinya sebagai komandan militer di kekuatan superglobal, tindakan seperti itu mendorong keraguan atas keyakinan, kepemimpinan, serta penilaian pribadinya.

Beberapa orang di media sosial mengkritik Hegseth karena membuat tato yang dapat dianggap menyinggung umat Islam, terutama karena militer AS berusaha untuk mewakili berbagai macam agama. Menurut The Guardian

,diperkirakan sekitar 5.000 hingga 6.000 personel militer Amerika Serikat menjalankan agama Islam.

Baca selengkapnya di sini .

2.

Sebagai Respon Terhadap Pemblokiran Oleh Houthi, Negara Kirimkan Kapal Perang Anyar ke Wilayah Timur Tengah

Amerika Serikat menambah jumlah kapal induk Yang dialihkan ke Timur Tengah terdiri dari dua satuan. Laporan tersebut dikemukakan oleh Pentagon pada hari Selasa, tanggal 1 April 2025. Amerika Serikat berencana untuk menjaga satu kapal yang telah ada di wilayah tersebut dan mengirim tambahan satu kapal lainnya dari kawasan Indo-Pasifik.

Dilansir dari Arab News Pengumuman tersebut keluar ketika tentara Amerika Serikat menyerang pemberontak Houthis Yaman secara terus-menerus melalui serangan udara tiap harinya sebagai bagian dari operasi besar-besaran guna memutus sumber ancaman yang ditimbulkannya kepada transportasi sipil serta armada militer di area tersebut.

Duta Pentagon Sean Parnell menyampaikan bahwa Kapal Carl Vinson akan bergabung bersama kapal Harry S. Truman di kawasan Timur Tengah. Ia menjelaskan bahwa penguatan pasukan kapal tempur ini dimaksudkan untuk mendukung kestabilan area setempat, mencegah serbuan militer, serta melindungi jalannya perdagangan internasional yang lancar di daerah tersebut.

"Penting untuk menyempurnakan posisi maritim CENTCOM, sekretaris pun menginstruksikan penanaman skuadron lebih lanjut serta peralatan udara ekstra yang bakal meningkatkan kekuatan dukungan pertahanan udara kami," ungkap Parnell, sebagaimana ia menyinggung tentang komando militer Amerika Serikat yang bertanggung jawab di area itu.

Simak di sini selengkapnya.

3. Myanmar Memperingati 1 Menit Sunyi, Menghormati Korban Gempa yang Hampir 3.000 Orang

Pihak berwenang di Myanmar memperingati penciptaan dengan satu menit sunyi demi memuliakan para korbannya gempa bumi Jumlah orang yang meninggal dunia karena gempa Bumi menjangkau lebih dari 2.700 individu, termasuk sekitar 50 anak yang terdaftar dalam sebuah pra-sekolah di dekat Kota Mandalay. Acara penghormatan tersebut dilangsungkan pada hari Selasa, tanggal 1 April 2025.

Seperti dikutip dari Al Jazeera Pemimpin militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, melalui pidato yang ditayangkan televisi pada hari Selasa, menyebutkan bahwa total korban jiwa sudah mencapai angka 2.719 orang dan dikhawatirkan bisa meningkat hingga lebih dari 3.000. Di kota Mandalay bagian tengah Myanmar yang sedang dilanda musibah, suara sirine bergema pukul 12:51 sore waktu setempat atau sekitar pukul 06:21 GMT, tepatnya saat guncangan gempa terjadi, menimbulkan keheningan di antara warga masyarakat.

Di luar area sekitar apartemen Sky Villa, salah satu tempat yang terdampak bencana paling parah di kota tersebut, tim penjaga dan penyelamat menghentikan aktivitas mereka. Mereka berkumpul sambil menyilangkan tangan di belakang tubuh sebagai bentuk penghargaan.

Pejabat dan petugas berdiri di balik garis depan, memantau keluarga yang posisi mereka agak menjauh. Suara sirene bergema sementara bendera Myanmar dikibarkan setengah tinggi pada tiang bambu terikat ke atap tenda pengebumian.

Baca di sini berita selengkapnya.

Posting Komentar

0 Komentar