Pernakah Ibu merenungkan alasan di balik kebiasaan pemberian THR dalam bentuk amplop pada hari raya Idul Fitri bagi keluarga yang lebih muda oleh mereka yang lebih senior?
Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Lebaran ternyata merupakan hak para pekerja yang bekerja di perusahaannya masing-masing. Ini disesuaikan dengan Pasal 6 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 6 tahun 2016 mengenai THR Keagamaan.
Oleh karena itu, bagaimanakah sejarah muncuknya THR dalam kebudayaan Indonesia serta alasan pembayarannya selalu menggunakan uang dengan edisi paling baru? Untuk mengetahuinya, mari kita perhatikan penjelasan berikut!
Riwayat Tunjangan Hari Raya di Indonesia
Djoko Adi Prasetyo, ahli antropologi dari Universitas Airlangga (Unair), menjelaskan tentang asal-usul pembagian Tunai Ramadhan atau THR pada saat peringatan Lebaran Idul Fitri di Indonesia. Menurutnya, ritual memberikan uang ini adalah hasil penyesuaian dengan adat istiadat Timur Tengah yang sudah ada di tanah air kita selama berabad-abad.
Walaupun tak ada dokumen tertulis spesifik tentang awal mula THR, Djoko menyatakan bahwa kebiasaan ini kemungkinan besar lahir dari ide sedekah dalam agama Islam. Menurutnya, THR enggak dapat dilepaskan dari proses pengaruh timbal balik antara budaya yang sudah terjadi sejak lama sekali.
|
Berikut adalah cara menukar uang baru Lebaran tahun 2025 di Bank BCA, BSI, Mandiri, BRI, serta Bank Indonesia menggunakan dana Tunjangan Hari Raya: 1. Kunjungi Cabang Terdekat: Datangi kantor cabang bank yang Anda pilih seperti BCA, BSI, Mandiri, atau BRI. 2. Antri dan Ajukan Permohonan: Antre di teller dan sampaikan permintaan Anda untuk ditukarkan dengan uang baru sesuai kebutuhan. 3. Lakukan Transaksi Sesuai Jumlah THR: Ikuti prosedur transaksi dan pastikan jumlahnya cocok dengan tunjangan hari raya Anda. 4. Ambil Uang Baru: Setelah semua persyaratan terpenuhi, ambillah uang dalam bentuk fisik dari tanda terima Anda. Untuk layanan serupa melalui Bank Indonesia: - Hubungi Kantor Perwakilan BI terdekat. - Daftar dan lakukan reservasi sebelum waktu kunjungan agar lebih efisien. - Serahkan dokumen pendukung termasuk bukti pembayaran THR saat bertransaksi. |
"Sejumlah informasi mengenai kerajaan Mataram Islam menunjukkan bahwa tradisi tersebut berlangsung antara abad ke-16 sampai ke-18. Ruler serta golongan aristokratis sering kali membagi-bagikan dana baru sebagai bentuk pemberian untuk keturunan para pendukung mereka di hari Idul Fitri," jelas Djoko, seperti yang dipaparkan dalam situs web tersebut. CNN Indonesia .
Djoko menyatakan bahwa THR tidak hanya semacam hadiah, tetapi juga merupakan ekspresi ucapan terima kasih dari orang yang memberikannya. Dana itu menggambarkan kesuksesan dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
"Hadiah berupa uang itu mereka distribusikan untuk menyampaikan perasaan bersyukur. Terutamanya atas kesuksesan mereka menjalani ibadah puasa selama satu bulan lengkap," jelasnya.
Menariknya, ungkapan THR muncul selama era pemerintahan Soekiman Wirjosandjojo, yang merupakan Perdana Menteri keenam Republik Indonesia. Konsep ini dirancang dengan tujuan memperbaiki kondisi finansial pegawai negeri, dan sampai saat ini, semua perusahaan wajib menyediakan THR bagi para pekerjanya.
Di zaman yang makin serba digital saat ini, banyak THR diserahkan dalam format uang elektronik. Walaupun bukan berbentuk pecahan uang tunai, nilai dan maksud dari THR masih mengekspresikan perasaan bersyukur dari orang memberi.
"Perlu kita pahami bahwa kebudayaan bukanlah sesuatu yang kekal. Asalkan masih diperkuat oleh masyarakat yang mengikutinya, suatu budaya akan bertahan dengan baik. Akan tetapi, bila dukungan ini berkurang atau lenyap, maka budaya tersebut dapat sirna dan kemungkinan punah," demikian penjelasan dari Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).
Sebabnya mengapa setiap kali menggunakan uang yang masih baru
Mendekati hari raya Idul Fitri, banyak warga yang bergegas mengumpulkan data terkait tempat dan jadwal tukar uang kertas baru di beberapa bank. Apakah Ibu juga salah satunya?
Pertukaran uang dengan denominasi terkini yang berlaku telah menjadi suatu rutinitas bagi banyak orang Muslim, khususnya ketika mereka merencanakan untuk memberikan amplop Tunjangan Hari Raya Idul Fitri. Tradisi serupa pun dapat diamati pada acara-acara agama lain, contohnya seperti perayaan Tahun Baru Imlek dimana masyarakat biasanya menyuguhkan uang baru dalam wujud angpao kepada kerabat dan sahabat dekat.
Lantas, apa sih Sebetulnya alasannya menggunakan uang kertas baru untuk Tunjangan Hari Raya (THR)?
Seperti yang dinyatakan Djoko, berabad-abad yang lampau, para bangsawan telah biasanya memberikan uang baru sebagai pemberian untuk warganya. Keadaan ini selanjutnya diturunkan generasi demi generasi hingga akhirnya membentuk suatu rutinitas tidak dapat dicegah dimana uang baru tersebut dipandang mewakili kesejahteraan dan kedamaian hidup.
Saat Ibu menyampaikan Tunjangan Hari Raya berupa uang segar, hal tersebut tidak hanya semacam hadiah rutin. Ini merupakan ekspresi terima kasih atas pencapaian selesai menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Uang baru ini melambangkan doa dan harapan agar hidup akan membaik kedepannya, entah bagi orang yang menerimanya atau memberikannya.
Di samping itu, uang kertas baru yang bersih dan rapi, tidak berlipat, memberikan impresi kemurnian serta ketertiban. Ini amat sesuai dengan nuansa Hari Raya Idul Fitri yang dipenuhi oleh perasaan kemenangan.
Itulah beberapa fakta seru tentang latar belakang dan awal diberikannya THR pada saat peringatan Lebaran Idul Fitri, serta alasannya kenapa uang THR selalu dikaitkan dengan pecahan uang segar. Menyenangkan untuk mendengarnya, ya, Bunda?
|
Pilihan Redaksi
|
17 Inspirasi THR Lebaran bagi Anak yang Bermakna dan Mengesankan di Luar Uang Saku
7 Tahap Memulihkan Keuangan Pasca-Lebaran, Simak Di Sini Ya!
Berapa Jumlah THR yang Sesuai untuk Disempaikan Kepada Orang Tua Setelah Anda Menikah saat Idul Fitri?
Untuk Bunda-bunda yang ingin berbagi pengalaman tentang parenthood sambil mendapatkan banyak hadiah, silakan bergabung dengan komunitas Squad. Untuk mendaftar, klik disini. SINI . Gratis!
0 Komentar